Presiden Prabowo Kumpulkan Sejumlah Menteri dan Pimpinan BP Danantara di Istana 

– Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah menteri dan kepala lembaga dan badan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2024). Beberapa menteri, terutama terkait perekonomian, terpantau tiba di Istana Kepresidenan pada pukul 16.40 WIB. Mereka di antaranya Kepala BP Danantara Muliaman Hadad, Wakil Kepala BP Danantara Kaharuddin Djenot, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Saat ditanya soal agenda rapat membahas soal peluncuran Danantara, Muliaman membantah. "Enggak, koordinasi," kata Muliaman. Kemudian, Djenod juga tak menjawab secara jelas soal peluncuran Danantara.

"Nanti ya," pungkasnya. Hadir Resepsi Pernikahan Putri Gubernur Jambi, H A Rahman Diserbu Pengunjung Diajak Foto Bersama VIRAL Truk Terjang Lokasi Resepsi Pernikahan di Balikpapan, Sesi Foto Buyar dan Mempelai Wanita Syok

Ketika Prabowo Subianto Diajak Pagar Ayu Foto Bareng di Resepsi Pernikahan Putri Bambang Soesatyo Viral Aksi Nenek Sepuh di Lampung Jadi Fotografer Resepsi Pernikahan, Hasil Foto Bikin Kagum Presiden Prabowo Subianto telah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Investasi Danantara).

BP Investasi Danantara dikepalai oleh Muliaman Darmansyah, mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Danantara akan mengelola aset 600 miliar dolar AS (kurs Rp15.840) atau setara Rp 9.504 triliun. Badan ini akan ini akan menangani investasi pemerintah di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Badan yang disebut sebut akan menjadi superholding BUMN ini akan menjadi seperti Temasek, badan investasi global yang berkantor pusat di Singapura. BP Investasi Danantara seharusnya diluncurkan pada 7 November 2024. Namun, rencana tersebut tidak jadi terlaksana karena peluncuran akhirnya akan dilakukan setelah Prabowo kembali dari kunjungan luar negeri selama kurang lebih 16 hari.Ada tujuh BUMN yang akan berada di bawah pengelolaan BP Investasi Danantara, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT PLN (Persero). Lalu, PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan holding BUMN pertambangan MIND ID.

Selain tujuh BUMN tersebut, Indonesia Investment Authority (INA) juga akan dikonsolidasikan ke BP Investasi Danantara. Danantara akan menjadi lembaga pengelola investasi Indonesia yang lebih luas dari anggaran pemerintah. Tujuan pembentukannya untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara dengan skala besar dan koordinasi yang lebih baik.

Berdasarkan dokumen profil BP Investasi Danantara yang dikutip dari Kompas.com , Danantara dibentuk untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkualitas selama 5 tahun ke depan. Danantara juga diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi, dengan mengkonsolidasikan aset aset penting dan mengoptimalkan entitas kekayaan negara untuk meningkatkan kesejahteraan nasional dan daya saing global, sekaligus memanfaatkan sumber daya tersebut untuk mendukung target dan program pemerintah. Muliaman Hadad menyebut bahwa BP Investasi Danantara akan bersifat lebih besar dan mencakup cakupan yang lebih luas dibandingkan Indonesia Investment Authority (INA), yang saat ini bertindak sebagai sovereign wealth fund Indonesia.

“Sesuai namanya, badan pengelola investasi ini bertujuan untuk mengelola aset di luar APBN secara bertahap,” ujar Muliaman pada Selasa (23/10/2024).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *