Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya mencegah konflik sosial berdimensi agama di tengah masyarakat. Salah satunya dengan melibatkan penghulu dan penyuluh agama untuk menjadi aktor resolusi konflik. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kemenag, Adib mengatakan, penanganan konflik sosial berdimensi keagamaan membutuhkan keberanian dan kecintaan pada perdamaian.
Untuk itu, Kemenag membuka pendaftaran Sekolah Penyuluh dan Penghulu Aktor Resolusi Konflik (SPARK) 2024, yang dimulai pada 1 Mei hingga 19 Mei 2024. “Pendaftaran dan seleksi kami buka pada 1 hingga 19 Mei 2024, hasil seleksi akan diumumkan pada 20 Mei dan kegiatannya digelar pada 27 Mei hingga 26 Juli 2024,” ujar Adib kepada wartawan, Selasa (23/4/2024). Adib menjelaskan, SPARK dirancang untuk mempertajam kepekaan dan kecakapan teknis para penyuluh dan penghulu dalam membuat keputusan ketika menghadapi atau mencegah konflik.
“Program ini dirancang untuk meningkatkan kepekaan dan kecakapan teknis para penyuluh dan penghulu dalam menangani atau mencegah konflik sosial berdimensi keagamaan,” terangnya. Selain itu, lanjut Adib, pihaknya juga bekerja sama dengan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan untuk menggelar kursus daring terbuka untuk umum (MOOC) di bidang deteksi dini. “Sertifikat dari kursus ini menjadi prasyarat bagi para penyuluh dan penghulu yang ingin mengikuti pelatihan SPARK,” ulasnya. Kementerian Agama Libatkan Penghulu Cegah Konflik Sosial Berlatar Belakang Agama
Bagaimana Kementerian Agama dan Konflik Deteksi Dini 1 Pintar Kemenag? Kunci Jawaban Modul 3.1 Kementerian Agama Finalisasi Jadwal Penerbangan Jemaah Haji Indonesia Apa Ruang Lingkup Penanganan Konflik? Jawaban Modul 3.1 Kementrian Agama dan Konflik Deteksi Dini
Workshop Sevima dan Kementerian Agama, Dorong Peningkatan Kualitas Kampus Islam Swasta 432 Calon Jemaah Haji Asal Pangandaran Siap Diberangkatkan, Begini Persiapan Kementerian Agama Kasus Penistaan Agama TikToker Galih Loss, Latar Belakang Ibunya Disorot Seorang Pengasuh Anak
Jusuf Kalla Ungkap Ketidakadilan jadi Akar Konflik di Indonesia, Tambah Runyam dengan Isu Agama Sementara itu, Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik, Kemenag, Dedi Slamet Riyadi mengatakan, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yang hanya merekrut satu angkatan, SPARK tahun 2024 membuka enam angkatan yang dibagi dalam enam zona wilayah. “Langkah ini diambil untuk meningkatkan jumlah penyuluh dan penghulu yang terampil dalam resolusi konflik,” ungkapnya.
Dedi berharap, SPARK 2024 dapat menghasilkan penyuluh dan penghulu yang tidak hanya berani dan mencintai perdamaian, tetapi juga memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk menginisiasi langkah langkah pencegahan dan penanganan konflik sosial berdimensi keagamaan secara efektif. Berikut syarat yang harus dipenuhi: 1. Berstatus sebagai penyuluh PNS, P3K, atau PAH 2. Penghulu PNS dan P3K 3. Mengisi form pendaftaran di: 4. Siap mengikuti tahapan seleksi dan pelaksanaan Bimtek SPARK, serta menjadi Aktor Resolusi Konflik (ARK) di wilayahnya masing masing 5. Membuat tulisan sebanyak 700 s.d. 1000 kata tentang kondisi kehidupan beragama dan relasi antar kelompok/ paham keagamaan, dilengkapi dengan data kelompok/ paham keagamaan yang ada di kecamatannya masing masing 6. Diutamakan telah mengikuti MOOC Deteksi Dini yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Kementerian Agama 7. Follow IG @bpkiurais dan @bimasislam.