Konflik di tubuh internal Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesiamasih terasa hingga Kamis (19/9) setelah Ketua Umum periode 2021 2026, Arsjad Rasjid dikudeta melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Hal itu terlihat di kantor Kadin yang terletak di Gedung Menara Kadin yang beralamatkan di Jalan H.R. Rasuna Said Blok X 5, Kav 2 3, Setiabudi, Jakarta Selatan. Selain Kadin Indonesia, Gedung Menara Kadin itu juga disewakan kepada sejumlah perusahaan lain.
Ketika masuk ke dalam lobby gedung, petugas keamanan gedung berjas dan celana berwarna cokelat terlihat memeriksa sejumlah tas siapapun yang akan melewati mesin x ray. Petugas keamanan yang menggunakan kemeja batik juga menyebar di bagian lobi gedung tersebut, baik di sekitar resepsionis hingga di pintu lift gedung. "Sekarang jadi agak ketat, banyak polisi dan TNI gitu setelah kejadian yang ribut ribut kemarin," ucap pegawai perusahaan lain ketika sedang mengobrol dengan rekannya di sebuah kedai kopi.
Sebagai informasi, kantor Kadin Indonesia terletak di lantai 24 dan 29 gedung itu atas warisan Ketua Umum dan pengurus sebelumnya. Sementara Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum berinisiatif menyewa gedung di lantai 3 sejak lama untuk sekretariat Kadin, sebelum kisruh dari Munaslub terjadi. Belakangan kantor Kadin Indonesia di lantai 3, 24, dan 29 itu tidak bisa diakses karena dihalangi oleh oknum tidak dikenal. Hal itu terjadi sejak Anindya Bakrie terpilih menjadi Ketua Umum versi Munaslub pada Minggu (15/9).
Namun menurutnya, kedatangan Arsjad Rasjid tidak terlalu intens setelah terjadinya kericuhan buntut upaya mediasi pembebasan kantor Kadin Indonesia di lantai 3 itu. Arsjad hanya datang ketika ada kegiatan saja. "Sementara ini iya masih (berkantor), tapi kalau ke sini (lantai 3) kalau ada perlu aja sih," kata seorang petugas keamanan. Hal itu diamini oleh Staf Khusus Arsjad Rasjid, Arif Rahman. Ia mengatakan bahwa Arsjad sudah mulai berkantor di lantai 3 gedung. "Iya (Arsjad Rasjid sudah mulai) berkantor. Di lantai 3," singkat Arif
Meski begitu, kemarin Arsjad Rasjid tidak berada di kantor karena ada kegiatan di luar. Hanya ada sejumlah staf di beberapa ruangan di kantor itu yang terpantau tengah melakukan aktivitas. Diketahui, dalam pembebasan kantor di lantai 3 yang diserobot orang tak dikenal itu berujung pada terjadinya kericuhan berbuntut panjang. Arif Rahman selaku Staf Khusus Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid melaporkan ke polisi terkait dugaan pengeroyokan. Laporan tersebut telah diterima oleh Polda Metro Jaya yang teregister dengan nomor STTLP/B/5591/XI/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA pada Selasa (17/9/2024) malam.
Adapun kronologi pengeroyokan itu bermula saat Arif Rahman selaku perwakilan Kadin Indonesia mendatangi lantai 3 gedung dalam rangka upaya pembebasan usai diserobot orang tidak dikenal. Namun di sana ternyata sudah ada beberapa orang yang tidak dikenal berjumlah lebih 50 orang. “Ternyata, di situ ada saudara Umar Kei salah satunya. Dia sedang mem briefing sekuriti kami yang ada di sana,” ucapnya. Arif lalu menghubungi Taufan dari pihak Anindya Bakrie, Ketua Umum Kadin versi Munaslub. Kebetulan, saat itu yang bersangkutan berada di lantai 29 Kantor Kadin.
“Akhirnya turun dengan saya kita bergeser dari aula yang tempat kami berkumpul 50 orang itu ke tempat rapat meeting. Jadi, di situ kita bicara, kita menyampaikan, dan Pak Umar Kei juga terlibat di situ,” terang dia. Singkat cerita terjadi perdebatan alot terkait kontrak sewa gedung. Pihak Arif bersikukuh kantor Kadin masih disewa oleh Arsjad Rasjid berpedoman kepada Keppres tentang pengangkatan Ketua Kadin. “Kami menyampaikan bukti bukti, tanda kontrak kami, kami juga menyampaikan bahwa ini masalah internal Kadin walaupun ada perbedaan,” urainya.